Kucing


Kucing (Felis catus), secara alami adalah karnivora, aktif cenderung di malam hari (nocturnal), memiliki indra pendengaran yang lebih peka dari pada manusia untuk mendeteksi aktifitas mangsanya seperti tikus. Memiliki kemampuan melihat dalam kondisi gelap, jika dibandingkan dengan manusia kucing kurang dalam melihat perbedaan warna namun memiliki indra penciuman lebih baik. Kucing jantan dapat mengeluarkan urin sebagai tanda territorial dan mengundang betina dan kucing betina mampu melahirkan sebanyak tiga kali dalam setahun. Kucing memiliki nilai sakral dalam beberapa kebudayaan.

Kucing dan Keamanan Pangan.

Konsep Food Safety dalam suatu pabrik bertujuan untuk mengendalikan faktor-faktor yang menjadi ancaman atau bahaya bagi produk yang dihasilkan. Apa saja ancaman yang dapat ditimbulkan oleh kucing ?

  • Penyakit
    • Toxoplasma, adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii, reproduksi seksual di saluran pencernaan kucing, mungkin terdapat pada feses dan bulu. Protozoa ini dapat menginfeksi manusia, menyebabkan gangguan kesehatan, hingga keguguran pada wanita hamil. Protozoa ini dapat diteruskan dari seorang ibu hamil kepada anaknya.
    • Pinjal atau kutu kucing (Ctenochepalides felis), dapat menjadi vector penyakit murine typhus, yang disebabkan bakteri Ricketsia felis.
  • Kontaminasi

Infestasi kucing di dalam area plant, baik di gudang bahan baku, bahan jadi, maupun produksi, dapat menyebabkan resiko kontaminasi ke produk dari material kucing seperti :

  • Urin
  • Feces
  • Bulu yang rontok

Pengendalian kucing di dalam dan di luar gedung memakai metode yang sama. Teknisi PT. Aardwolf Pestkare Indonesia akan melacak tingkat infestasi kucing melalui jejak (jejak kaki dan dropping) serta keberadaan kucing aktif itu sendiri. Setelah itu Teknisi API akan menentukan lokasi dan memasangan Trap untuk kucing. Pemasangan perangkap dilakukan dengan diawasi kontinyu oleh teknisi. Umpan perangkap kucing berupa makanan organik yang efektif menarik kucing datang dan makan. Perangkap kucing dapat ditinggal dilokasi pelanggan dengan pertimbangan lokasi pelanggan yang jauh, namun sebelumnya telah dibicarakan dengan pihak pelanggan terkait jika perangkap mendapatkan kucing dan terkait pemasangan atau penggantian umpan.

Namun demikian tetap diusahakan perangkap kucing dibawa serta setelah selesai service dilokasi pelanggan. Selain itu, pengendalian kucing dilakukan juga dengan penggunaan jaring. Kucing yang tertangkap di buang tidak kurang dari 2 km dari tempat asal tersebut.

Bila anda membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah semut, hubungi PT. TNN Indonesia di No Telp (021) 5824383. Surveyor kami dengan senang hati akan membantu Anda.

 whatsapp