Kecoa digambarkan sebagai makhluk alami yang sempurna, berdasarkan pada bukti fosil bahwa mereka tidak berubah selama 300 juta tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa kecoa telah ada di Bumi jauh sebelum kehadiran dinosaurus yang baru berevolusi sekitar 200 juta tahun lalu.
Ada sekitar 3.500 spesies di seluruh dunia, dan 3 yang umum ditemui adalah :
Kecoa adalah hama karena organisme yang ditemukan di tubuh mereka dapat menularkan difteri, disentry, radang usus pencernaan, hepatitis dan tipus. Kecoa Amerika mempunyai suatu karakter, yaitu mengeluarkan bau busuk yang mencemari dan menyebabkan makanan tersebut tidak sehat untuk dikonsumsi manusia.
Kecoa termasuk serangga yang mudah berkembangbiak, bila semua kecoa yang lahir dapat hidup terus, sepasang kecoa jerman dapat berkembangbiak menjadi 20.000 ekor dalam satu tahun. Untuk menjamin kehidupan kecoa-kecoa muda (nymph), kecoa betina membawa telur berbentuk kantung (ootheca) selama embrio yang dikandung masih berkembang. Dalam 24 jam waktu penetasan, kecoa betina akan menempatkan ootheca ditempat dimana nantinya kecoa yang baru menetas dapat menemukan tempat berlindung, makanan dan minuman. Hal ini menjelaskan mengapa spesies ini merupakan mimpi buruk bagi pemilik dan pelaksana perusahaan makanan. Mereka dapat kehilangan pelanggan apabila terjadi gangguan kecoa. Jika sebuah telur dibawa kedalam bangunan dan menetas, maka 48 ekor kecoa muda dan berlari menyebar dan menjadikan tempat tersebut rumah mereka. Sebagai makhluk yang aktif di malam hari, kehadiran pada siang hari kecoa dan nymph berwarna putih yang baru menetas, merupakan tanda telah terjadi masalah yang serius.
Kecoa memiliki organ perasa berupa tapak kaki pretarsal yang lengket. Jika insektisida disemprotkan secara tepat, maka dapat diserap langsung melalui tapak kaki tersebut dan menyerang sistem syaraf pada kecoa. Tapak kaki ini juga diletakkan kedalam mulut dalam proses perkawinan mereka dan ini adalah cara lain untuk menyebarkan insektisida. Proses perkawinan akan menyebarkan organisme penyakit sebab patogen yang terambil dari tempat kotor yan didatangi kecoa, masuk kedalam tubuh dan disebarkan melalui kotorannya.
Setelah bencana nuklir, ilmuan percaya bahwa karena kebiasaan makan segala macam makanan (kecoa makan apa saja termasuk kotoran dari kecoa lain) dan dengan kemampuan khusus mereka untuk hidup dalam celah dan retakan, kecoa (dan semut) akan tetap menghuni bumi jauh setelah kepunahan manusia.
"Penelitian Menunjukkan Alergen Kecoa Menyebabkan Meningkatnya Penyakit Asma Pada Anak-Anak".
The New England Journal of Medicine menerbitkan hasil dari sebuah penelitian atas alergen kecoa sebagai penyebab utama akan berkembangnya epidemis penyakit asma. Dari penelitian terhadap beberapa ratus anak kecil penderita asma dari 8 pusat perkotaan yang dipadati penduduk, ditemukan bahwa anak-anak tersebut memiliki alergi terhadap kecoa dan sangat terkontaminasi oleh serangan serangga yang berada di rumah, dimana mereka berpotensi 3 kali lebih tinggi untuk masuk ke rumah sakit dibandingkan dengan anak-anak penderita asma lainnya.
Tindakan pencegahan harus diutamakan pada pengurangan program populasi kecoa. Rekomendasi yang paling umum yaitu dengan pengontrolan sumber makanan dan air, pembersihan rutin dan penggunaan insektisida sebagai umpan kecoa.
Bila anda membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah semut, hubungi PT. TNN Indonesia di No Telp (021) 5824383. Surveyor kami dengan senang hati akan membantu Anda.